Sesi 2. Jumat, 8 September 2023 | Reporter: Niko Tesni Saputro

Narasumber:

  1. Poentoro, S.Si. , M.Kom. (RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar), “Cakupan rekam medis elektronik di Fasyankes untuk kebutuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan lain”
  2. dr. Agus Ujianto, MSI.Med.,SpB. (RS Permata Kuningan), “Sistem pendukung keputusan klinis yang mudah diterapkan pada Rekam Medis Elektronik Fasyankes”

Moderator:

dr. Agus Mutamakin, MSc (PERSI)

Reportase:

Yogyakarta – Pada Jumat, 8 September 2022, Kementerian Kesehatan RI bersama dengan USAID, CHISU, Simkes UGM, dan FORKOMTIKNAS mengadakan acara berkelas, HOT Talks! Seri 2. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan tenaga kesehatan dan manajemen rumah sakit dalam mengadopsi penilaian Digital Maturity Indeks tahun 2023.

Acara yang diselenggarakan secara daring ini menarik antusiasme lebih dari 250 pemirsa dengan diskusi mendalam seputar penggunaan rekam medis elektronik (RME) yang menjadi kunci utama dalam meningkatkan kualitas dokumentasi klinis dan pelayanan kesehatan.

Sesi dimulai dengan pengantar dari dr. Agus Mutamakin, MSc, dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia. Beliau membuka diskusi dengan menggarisbawahi pentingnya peran RME dalam mengukur indeks kematangan digital.

Narasumber pertama, Poentoro, S.Si., M.Kom, perwakilan dari RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, memberikan wawasan mendalam mengenai cakupan RME di Fasilitas Kesehatan (Fasyankes) dan bagaimana hal ini memenuhi kebutuhan krusial dari tenaga medis serta tenaga kesehatan lainnya.

Titik tekan utama dalam penerapan RME di fasilitas pelayanan kesehatan yakni pada kompatibilitas dan interoperabilitas sehingga akan efektif dalam penggunaannya untuk pelayanan kesehatan,” ujar Poentoro.

Tak kalah menarik, narasumber kedua, dr. Agus Ujianto, MSI.Med.,SpB., dari Rumah Sakit Kuningan, mengajak para peserta dalam eksplorasi sistem pendukung keputusan klinis yang dapat dengan mudah diintegrasikan pada RME Fasyankes.

Sistem pendukung keputusan klinis yang terintegrasi dengan RME memungkinkan tenaga medis untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan efisien dalam memberikan pelayanan kesehatan,” tambah dr. Agus Ujianto.

Diskusi berjalan dinamis dengan pertanyaan-pertanyaan cermat dari pemirsa yang memicu refleksi mendalam dari para narasumber.

Rangkuman Pertanyaan dan Tanggapan:

1. Penerapan RME oleh Kemenkes untuk FKTP dan FKTL/RS:

– Mengapa Kemenkes diusulkan sebagai penyelenggara utama RME untuk FKTP dan FKTL/RS?

– Tanggapan: Kemenkes memiliki jaringan dan sumber daya yang diperlukan untuk memastikan penerapan RME mencakup seluruh jaringan faskes di Indonesia.

– Bagaimana implementasi RME Kemenkes memengaruhi faskes di daerah terpencil?

– Tanggapan: Implementasi RME oleh Kemenkes di daerah terpencil membawa manfaat besar dengan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah yang sebelumnya terbatas.

– Apa perbedaan implementasi RME antara faskes baru dan yang telah beroperasi?

– Tanggapan: Faskes baru dapat menerapkan RME secara langsung, sementara yang telah beroperasi perlu melakukan transisi dari sistem manual ke elektronik.

2. Kesesuaian dengan EMR Adoption Model HIMSS:

– Bagaimana posisi saat ini terhadap EMR Adoption Model HIMSS?

– Tanggapan: Saat ini, posisi kami berada di tahap persiapan dan pengembangan untuk mencapai tingkat kedewasaan digital yang lebih tinggi.

– Apa saja rencana atau roadmap kedepannya terkait dengan model HIMSS?

– Tanggapan: Rencana kedepannya mencakup peningkatan infrastruktur teknologi dan pelatihan untuk mendukung penerapan RME yang lebih luas.

3. Kerjasama dengan Pihak Ketiga untuk SIMRS:

– Bagaimana prosedur kerjasama dengan pihak ketiga terkait SIMRS?

– Tanggapan: Kami melakukan evaluasi dan pemilihan mitra dengan ketat untuk memastikan SIMRS dapat berintegrasi dengan lancar dengan sistem yang ada.

– Bagaimana cara memastikan sinkronisasi antara pekerjaan dengan pendapat petugas IT di rumah sakit?

– Tanggapan: Komunikasi terbuka dan jelas adalah kunci untuk memastikan keberhasilan integrasi SIMRS.

– Apa strategi yang diambil jika terjadi masalah atau gangguan di SIMRS, mengingat ketergantungan pada pihak ketiga?

– Tanggapan: Kami memiliki tim ahli IT yang siap sedia untuk menanggapi dan menyelesaikan masalah secepat mungkin.

4. Implementasi RME di Rumah Sakit Baru:

– Apakah rekomendasi untuk rumah sakit baru yang mulai menerapkan RME?

– Tanggapan: Rumah sakit baru sebaiknya memulai dengan evaluasi menyeluruh untuk memahami kebutuhan dan mempersiapkan tim dengan pelatihan yang diperlukan.

– Bagaimana strategi transisi dari rekam medis manual ke RME?

– Tanggapan: Transisi harus direncanakan dengan cermat, meliputi pelatihan, migrasi data, dan pengujian sistem sebelum implementasi penuh.

– Apa saja tantangan yang mungkin dihadapi selama proses transisi dan bagaimana mengatasinya?

– Tanggapan: Tantangan mungkin termasuk resistensi perubahan dan masalah teknis. Mengkomunikasikan manfaat dan memberikan dukungan teknis yang memadai dapat membantu mengatasi hambatan ini.

Acara ditutup dengan proses pendokumentasian untuk memastikan informasi terdokumentasi dengan baik dan dapat diakses di masa depan. Selain  itu, MC memberikan salam penutup untuk mengakhiri acara dengan penuh semangat.

Materi narasumberhttp://link.kemkes.go.id/BelajarDMI

Streaming HOT Talks! Sesi 2

Narasumber 1: Poentoro, S.Si. , M.Kom. (RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar), “Cakupan rekam medis elektronik di Fasyankes untuk kebutuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan lain”

Narasumber 2: dr. Agus Ujianto, MSI.Med.,SpB. (RS Permata Kuningan), “Sistem pendukung keputusan klinis yang mudah diterapkan pada Rekam Medis Elektronik Fasyankes”


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *