Latar Belakang

Pengintegrasian data pendidikan, pelayanan dan penelitian di bidang kesehatan hingga saat ini masih banyak mengalami kendala disebabkan antara lain oleh:

  • Belum terciptanya keselarasan antara kegiatan tata pamong (governance) secara nasional, strategi integrasi data, jumlah dan jenis layanan informasi, acuan untuk integrasi data, kualitas dan keberagaman infrastruktur, regulasi terkait pengaturan sistem informasi, serta kapasitas dan kebutuhan sumber daya manusia.
  • Berbagai hambatan dalam tata kelola informasi di lapangan tidak sepenuhnya terserap sebagai bahan pertimbangan oleh penentu kebijakan di pusat karena lebarnya rentang kendali tata pamong informasi dalam tatanan e-Government serta panjangnya proses tata kelola dari pusat ke pelaksana di lapangan.
  • Era Big Data kesehatan akibat perkembangan Teknologi Industri 4.0 dan Society 5.0 telah menciptakan konsep Smart City yang merupakan ekosistem baru dengan ruang lingkup informasi yang sebagian berada di luar ranah tata kelola dalam e-Governance.
  • Faktor ego-sektoral dan politik masih mewarnai terjadinya hambatan proses integrasi data kesehatan.

Masalah di atas telah menghasilkan pemikiran sebagai berikut:

  • Diperlukan wadah bagi institusi/organisasi/asosiasi/komunitas/individu, baik profesional maupun praktisi, untuk dapat berkomunikasi/berkolaborasi tanpa meninggalkan identitas masing-masing dalam wadah Forum Komunikasi Teknologi Informasi Kesehatan Nasional (Forkomtiknas)
  • Forkomtiknas tidak ditujukan untuk membentuk organisasi baru, melainkan hanya sebagai  wadah kegiatan dan komunikasi bersama.
  • Dengan dilandasi semangat sumpah pemuda yakni satu nusa, satu bangsa, satu bahasa: Indonesia menuju Satu Data Kesehatan, mengundang untuk mendeklarasikan terbentuknya Forkomtiknas ini pada tanggal 28 Oktober 2020.

Berdasarkan pemikiran ini, ditetapkan Visi Forkomtiknas yaitu:

Terwujudnya Sistem Informasi Kesehatan Nasional dari hulu ke hilir yang menghasilkan satu data kesehatan.

Garis Besar Langkah Menuju Tercapainya Visi Forkomtiknas:

  1. Brainstorming dari berbagai aspek, antara lain:
    • Menentukan arah dan ruang lingkup untuk awal kegiatan
    • Menyusun misi, tujuan, strategi, dan sasaran
    • Merancang taksonomi “knowledge management”
    • Menyusun kebutuhan apa saja yang akan didata dari anggota dan melakukan pendataan awal
    • Menetapkan spesifikasi layanan yang akan disediakan berdasarkan hasil elisitasi kebutuhan
  2. Menyiapkan bentuk organisasi dan berbagai dokumen dan aspek terkait kebutuhan legalitas
  3. Menetapkan rencana aksi oleh pengurus yang dibentuk kemudian

Perkembangan Hasil Kegiatan Forkomtiknas

Hasil diskusi terkait misi, tujuan, dan sasaran yang masih merupakan draft dan masih terbuka untuk penyempurnaan adalah sebagai berikut:

MISI

  1. Menjadi wadah komunikasi antar stakeholder yang berkepentingan dengan proses integrasi data pendidikan, pelayanan dan penelitian di bidang kesehatan nasional.
  2. Menjadi sumber informasi tentang pengetahuan yang berhubungan dengan proses integrasi data kesehatan, serta profil stakeholder yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi kesehatan di Indonesia.
  3. Menjadi mitra pemerintah dan legislatif dalam menyediakan hasil analisa dan memberi rekomendasi terkait proses integrasi data kesehatan di lapangan.

Tujuan

  1. Terwujudnya wadah komunikasi antar stakeholder yang berkepentingan dengan proses integrasi data pendidikan, pelayanan dan penelitian di bidang kesehatan nasional.
  2. Tersedianya sumber informasi tentang pengetahuan yang berhubungan dengan proses integrasi data kesehatan, serta profil stakeholder yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi kesehatan di Indonesia.
  3. Terjalinnya kemitraan dengan pemerintah dan legislatif dalam menyediakan hasil analisa dan memberi rekomendasi terkait proses integrasi data kesehatan di lapangan.

Strategi

  1. Terwujudnya wadah komunikasi antar stakeholder yang berkepentingan dengan proses integrasi data pendidikan, pelayanan dan penelitian di bidang kesehatan nasional
    • Tahap awal
      • Melakukan klasifikasi bidang kegiatan anggota
      • Menggali kebutuhan anggota
      • Menetapkan nilai organisasi Forkomtiknas
    • Tahap lanjut
      • Menetapkan bentuk organisasi Forkomtiknas
      • Struktur organisasi dan pengurus Inti
      • Menyusun AD/ART
      • Membentuk legalitas organisasi
      • Menyusun blueprint
  2. Tersedianya sumber informasi tentang pengetahuan yang berhubungan dengan proses integrasi data kesehatan, serta profil stakeholder yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi kesehatan di Indonesia
    • Membuat taksonomi manajemen pengetahuan proses integrasi data kesehatan
    • Melakukan pendataan profil anggota
    • Membangun data base pengetahuan dan profil anggota
    • Membangun sarana repositori berbasis digital
  3. Terjalinya kemitraan dengan pemerintah dan legislatif dalam menyediakan hasil analisa dan memberi rekomendasi terkait proses integrasi data kesehatan di lapangan
    • Menjalin kerja sama dengan pemerintah dan legistatif
    • Melakukan kajian bersama pemerintah cq. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terhadap masalah kesehatan yang menjadi prioritas
    • Melakukan kajian bersama legislatif terhadap kesenjangan peraturan terkait integrasi data kesehatan
    • Memberikan rekomendasi atas hasil analisa masalah di lapangan terkait SDM, tata kelola informasi, dan infrastruktur

Sasaran

  1. Pemerintah, cq. Kementerian Kesehatan
  2. Legislatif
  3. Stakeholder Forkomtiknas
  4. Individu

Resume Hasil Quick Wins Dan Tindak Lanjut

Sejak dibentuk tim Think Tank Forkomtiknas (TTF) di awal tahun 2021,

  1. Telah ditetapkan untuk mengadakan pertemuan 1 kali per minggu dan anggota tim terbuka bagi siapa saja yang bersedia untuk berkontribusi
  2. Dari hasil brainstorming,
    • telah dituangkan secara tertulis draft dari misi, tujuan, strategi dan sasaran Forkomtiknas
    • untuk mewujudkan misi ke-1, akan dianut prinsip sosiokrat. Sebagai awal kegiatan sudah dimulai dengan kluster infrastruktur dan kluster keamanan data
    • untuk mewujudkan misi ke-2, telah dimulai pembuatan taksonomi untuk kepentingan knowledge management
    • untuk mewujudkan misi ke-3, sudah mulai dilakukan upaya penyelarasan strategi dengan program Kementerian Kesehatan (masih secara informal) melalui anggota tim yang berkedudukan di Pusdatin Kementerian Kesehatan
  3. Rencana selanjutnya,
    • meneruskan kegiatan yang sedang berjalan
    • menyusun program kerja selanjutnya untuk menggali kebutuhan anggota