Jumat, 15 Desember 2023 | 15.30 – 17.00 WIB 

Reporter: Devi Emrianti Ramadhan

Narasumber:

1. dr. Intan Rachmita Sari, MKM (Tim Pengelola Data dan Informasi Dinkes Provinsi DKI Jakarta)

2. Dr. dr. Mochamad Abdul Hakam, Sp.PD. FINASIM (Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang)

Moderator:

Enny Rachmani, SKM,M.Kom, Ph.D (Dekan Fakultas Kesehatan UDINUS)

Yogyakarta – Jumat, 15 Desember 2023, Kementerian Kesehatan RI bersama dengan USAID, CHISU, Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM dan Forkomtiknas mengadakan acara, HOT Talks! sesi 16 kali ini terkait dengan topik Penggunaan data, integrasi dan interoperabilitas data kesehatan di daerah yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana integrasi dan interoperabilitas data kesehatan serta mengetahui bagaimana penggunaan data kesehatan dan berbagai dashboard informasi kesehatan yang dapat dikelola dan diakses oleh tenaga kesehatan, masyarakat dan akademisi. 

Acara ini diselenggarakan secara daring pada pukul 15.30 sampai selesai, dimoderatori oleh ibu Enny Rachmani, SKM,M.Kom, Ph.D selaku Dekan Fakultas Kesehatan UDINUS. Beliau membuka acara dengan menyampaikan informasi tentang serial HotTalks dan kondisi percepatan transformasi digital semua sarana dan prasarana fasilitas pelayanan kesehatan harus menerapkan rekam medis elektronik dibutuhkan kerjasama atau kolaborasi dari berbagai pihak agar bisa terlaksana dengan baik. Beliau juga bertanggung jawab dalam memfasilitasi sesi diskusi dan tanya jawab selama sesi ini berlangsung.

Narasumber pertama oleh dr. Intan Rachmita Sari, MKM (Tim Pengelola Data dan Informasi Dinkes Provinsi DKI Jakarta) membahas tentang integrasi data dan peningkatan kualitas data yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr.Intan menyampaikan bahwa sarana dan prasarana kesehatan di DKI Jakarta sudah cukup baik, tapi masih ada kendala kendala terkait dengan data kesehatan, hal ini yang masih menjadi tugas penting bagi instansi terkait bagaimana caranya semua data bisa terintegrasi. Pada dasarnya optimalisasi pelayanan yang diberikan dinas kesehatan bukan hanya optimalisasi pelayanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan tapi juga optimalisasi kualitas data yang dihasilkan dari layanan. Puskesmas dan rumah sakit daerah yang ada di wilayah dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta sudah 100% implementasi rekam medis elektronik, yang menjadi tantangan saat ini adalah bagaimana fasilitas pelayanan kesehatan diluar pemerintah (swasta) bisa difasilitasi untuk menerapkan rekam medis elektronik yang tentunya akan meningkatkan kualitas pencatatan dan pelaporan agar data kesehatan yang terkumpul bisa komprehensif. ada 3 hal yang menjadi tantangan dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta dalam integrasi data, diantaranya 1) masih ada pengolahan data (pencatatan pelaporan) yang dilakukan secara manual salah satunya adalah pencatatan pelaporan program lansia dan anak usia pendidikan sekolah dasar); 2) kesulitan visualisasi data; dan 3) verifikasi dan validasi data yang dilakukan secara manual. Dari permasalahan yang ada dinas kesehatan provinsi DKI Jakarta mencoba strategi untuk integrasi data kesehatan dengan membuat regulasi terkait integrasi satu data, membuat pedoman dan SOP pengelolaan data rutin, membuat pelatihan untuk petugas data dan membuat interoperability layer untuk integrasi sistem capor.

Narasumber kedua oleh Dr. dr. Mochamad Abdul Hakam, Sp.PD. FINASIM (Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang) membahas tentang data informasi kesehatan yang dapat diakses tenaga kesehatan, masyarakat dan akademisi. dr.Hakam menyampaikan bahwa informasi data kesehatan di Kota Semarang sudah bisa diakses dan digunakan oleh fasilitas kesehatan, masyarakat, dan akademik yang ingin melakukan penelitian dengan data kesehatan. Dinas kesehatan Kota Semarang memiliki dashboard yang bisa diakses dan digunakan untuk mengambil keputusan atau kebijakan. Masyarakat yang sekarang ini pemikirannya sudah lebih terbuka harus diberikan data-data atau informasi kesehatan (misalnya kasus DBD) agar masyarakat secara sadar atau mandiri melakukan upaya-upaya untuk melakukan pencegahan agar tidak terjadi kasus atau kejadian yang tidak diinginkan di wilayah tersebut. Dinas kesehatan Kota Semarang sekarang ini dengan data yang begitu banyak harapannya bisa digunakan dengan baik oleh teman-teman akademisi dalam melakukan penelitian. aplikasi yang telah dikembangkan harus sustainable, kebermanfaatan untuk masyarakat harus tinggi. nantinya dinas kesehatan Kota Semarang akan membuat workshop atau pelatihan kepada teman-teman puskesmas nanti akan ada tim IT harapannya tenaga kesehatan puskesmas bisa mengintervensi lebih dalam ke masing-masing individu. 

Acara ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh peserta yang dijawab oleh kedua narasumber terkait dengan mengintegrasikan data digital dari program Kesehatan yang sistem informasinya dikelola oleh Kemenkes, hingga dapat digabungkan dengan sumber data lain di tingkat Provinsi atau Kab/Kota dan diolah menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan stakeholder lain. Sesi ini ditutup oleh moderator Enny Rachmani, SKM,M.Kom, Ph.D dengan memberikan kesimpulan di akhir acara. 

  1. Link presensi, materi, playlist youtube dan kuis dapat diakses pada link.kemkes.go.id/BelajarDMI 
  2. Kuis dibuka sampai seluruh sesi yang dapat Anda akses melalui link.kemkes.go.id/BelajarDMI
  3. Reportase dapat anda akses melalui youtube “forkomtiknas” atau melalui website forkomtiknas http://forkomtiknas.id/category/artikel/
  4. Bagi Anda dari Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit dimohon untuk melengkapi Self-Assessment Kematangan Digital di https://dmi.kemkes.go.id 

Rekaman

Narasumber 1. dr. Intan Rachmita Sari, MKM (Tim Pengelola Data dan Informasi Dinkes Provinsi DKI Jakarta)

Narasumber 2. Dr. dr. Mochamad Abdul Hakam, Sp.PD. FINASIM (Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang)

Categories: Artikel

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *