Executive Summary HOT Talks! #7

Narasumber: Anda Sapardan, SE

TeleCTG adalah pelayanan kesehatan maternal jarak jauh terpadu, berbasis inovasi dan teknologi tepat guna, yang secara sinergis memberikan informasi lengkap dan real time mengenai kehamilan. Tele-CTG portable diharapkan dapat digunakan oleh bidan dan dokter baik di pedesaan maupun perkotaan untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas. Ide awal pengembangan Tele-CTG diawali dengan pemikiran memindahkan dokter sentrik ke hospital sentrik sebagai upaya pelayanan sustainability dan atau terstandar pelayanan terutama di tingkat rumah sakit. Pada sistem Tele-CTG, dapat mencegah ibu hamil dropout, meskipun Ibu hamil tersebut berpindah faskes pelayanan, akan tetap tercatat oleh Tele-CTG selama penomoran kontak yang digunakan masih menggunakan kode nomor Indonesia (+62) dengan sistem pencatatan algoritma engilearning. 

Pada proses pengembangan Tele-CTG, tidak terlepas dari berbagai tantangan. Upaya dalam menggabungkan konsep kesehatan kedalam teknologi menjadi tantangan tersendiri selama proses pengembangan, dimana menyamakan persepsi antara tenaga kesehatan yang biasa memberikan pelayanan dengan tim teknologi membutuhkan waktu selama dua tahun. Tantangan ini sebenarnya dapat dikurangi dengan melihat kembali tujuan dari sistem tersebut dikembangkan, serta mempertimbangkan pemikiran idealis dengan tuntutan dari pihak invesment atau pasar. Pihak pengembang harus dapat mengukur tingkat kemampuan dan mental (Measure your strength), mengenali kekuatan finansial (investor), dan mengenali jaringan terkait dengan menyesuaikan dengan pasaran dari pihak pengembang terutama dari segi regulasi, serta memahami dengan siapa bermitra.  

Pada tahap awal pengembangan sistem, pihak pengembang terlebih dahulu harus dapat menentukan pasarnya apakah dari pihak swasta atau dari pihak pemerintah, pihak yang memiliki anggaran serta memastikan terlebih dahulu apakah telah memiliki akses bermitra dengan pihak lain atau tidak. Tele-CTG dalam penerapannya, terkendala pada kurangnya pendanaan untuk penggunaan hardware yang cukup mahal. selain itu, Tele-CTG tidak dapat sustainable serta kurang dapat memenuhi kebutuhan dari berbagai pihak terutama pemerintah. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi pihak pengembang dari tingkat swasta. Selain itu, adanya peran ganda sebagai anggota masyarakat, dan peran untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. 

Saat ini peran perempuan dalam mengembangkan teknologi sudah semakin besar. Tips yang dapat diterapkan oleh perempuan yang tidak memiliki background kesehatan dalam mengembangkan teknologi kesehatan yaitu:

  1. Passion, yaitu dengan meyakini empati yang dimiliki untuk melihat problem kesehatan yang dialami oleh orang lain saat ini
  2. Merubah value dengan lebih mengutamakan pada upaya penyetaraan akses bagi seluruh pihak baik pemberi pelayanan pada faskes di daerah terpencil maupun daerah maju, khususnya bagi perempuan dan anak melalui teknologi sistem informasi kesehatan.

Dengan adanya penerapan teknologi, diharapkan perempuan dapat terbantu dengan kemudahan akses, dimana seorang perempuan memiliki waktu terbatas dalam mencari informasi kesehatan serta mengakses pelayanan kesehatan. 

Keywords: Tele-CTG, Pengembangan Teknologi

Categories: Artikel

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *