Jumat, 6 Oktober 2023, 15.30 – 17.00 WIB | Reporter: Niko Tesni Saputro

Narasumber:

  1. drg. Rudi Kurniawan, M.Kes (Pusdatin Kemenkes RI): Regulasi tentang SIK dan Pentingnya Menyusun Renstra Dinas Kesehatan dalam Transformasi Digital
  2. dr. Verry Adrian, M.Epid (Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta): Tata Kelola SIK dan Peran Dinas Kesehatan dalam Percepatan Transformasi Digital

Moderator:

dr. Lutfan Lazuardi, M.Kes., PhD (Forkomtiknas)

Reportase:

Yogyakarta, 6 Oktober 2023 — Pada Jumat, 6 Oktober 2023, Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan USAID CHISU, UGM, dan Forkomtiknas mengadakan HOT Talks! Sesi 6. Acara ini merupakan platform diskusi dan komunikasi terkait isu Human, Organization, and Technology (HOT) untuk mendukung Digital Maturity Index (DMI) di Indonesia. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kapasitas para tenaga kesehatan dan lembaga pelayanan kesehatan dalam mengisi penilaian DMI Tahun 2023. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Aplikasi Zoom, dimulai pukul 15.30 hingga 17.00 WIB. Topik utama pada sesi ini yakni “Tata Kelola SIK dan Peran Dinas Kesehatan dalam Percepatan Transformasi Digital”.

Sebagai moderator dalam edisi kali ini, dr. Lutfan Lazuardi, M.Kes., PhD dari Forkomtiknas. Beliau memberikan pengantar mengenai hubungan antara tata kelola SIK dan Renstra dengan penyelenggaraan DMI, yang menjadi salah satu dari lima aspek penilaian DMI pada tingkat subnasional. Selain itu, beliau bertanggung jawab mengarahkan pemaparan materi dari masing-masing narasumber dan memfasilitasi sesi diskusi dan tanya jawab antara pemirsa dan narasumber secara langsung.

Pada kesempatan pertama, drg. Rudi Kurniawan, M.Kes dari Pusdatin Kementerian Kesehatan RI, membahas regulasi terkait Sistem Informasi Kesehatan (SIK) dan pentingnya penyusunan Renstra (Rencana Strategis) Dinas Kesehatan dalam era Transformasi Digital. Dr. Rudi Kurniawan menguraikan secara rinci bagaimana regulasi SIK memainkan peran utama dalam memandu langkah-langkah implementasi Transformasi Digital di sektor kesehatan. Dengan penekanan kuat pada pentingnya menyusun Renstra Dinas Kesehatan, beliau memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana perencanaan strategis ini dapat menjadi tonggak keberhasilan dalam mewujudkan perubahan digital yang signifikan. Dr. Rudi juga menggarisbawahi bahwa kolaborasi dan sinergi antar-lembaga kesehatan akan memegang peranan penting dalam mewujudkan transformasi yang efektif dan berkelanjutan.

Pemaparan materi yang berikutnya dilanjutkan oleh dr. Verry Adrian, M.Epid dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, membahas mengenai tata kelola SIK dan peran Dinas Kesehatan dalam mempercepat Transformasi Digital. Beliau menegaskan, “Kerjasama dan integrasi layanan adalah kunci untuk memaksimalkan manfaat dari Transformasi Digital di sektor kesehatan.” Banyak inovasi yang dapat dihasilkan sebagai buah dari kolaborasi harmonis dengan berbagai pihak. Berbagai pihak yang perlu membangun jaringan untuk transformasi kesehatan meliputi, unsur pemerintah (Kementerian Kesehatan RI/DTO untuk memberikan bantuan teknis dan pelatihan, Diskominfo untuk memberikan dukungan sarana dan prasarana), unsur organisasi/masyarakat (seperti USAID CHISU, TWG, PERSI, APKESMI, dan lain-lain), unsur pelaku usaha (seperti PSE dan Start-up), unsur akademisi (universitas, peneliti, dan lain-lain), dan juga unsur media.

Dalam penutupannya, dr. Verry Adrian menekankan pentingnya menjaga keamanan data Rekam Medis Elektronik (RME) untuk memastikan kesuksesan dari Transformasi Digital di sektor kesehatan.

Antusiasme para pemirsa sangat terlihat dengan ratusan partisipan aktif dalam diskusi dan sesi tanya jawab sepanjang acara. Beberapa pertanyaan penting termasuk mengenai penerapan Platform SATUSEHAT di daerah terpencil, masa depan aplikasi kesehatan yang sudah ada, dan kewajiban sektor swasta dalam menggunakan aplikasi SATUSEHAT.

Pertanyaan dari para pemirsa dijawab secara komprehensif oleh para narasumber. Para narasumber dengan penuh dedikasi dan kompetensi memberikan jawaban yang terperinci dan jelas terhadap setiap pertanyaan yang diajukan oleh para pemirsa. Mereka tidak hanya memberikan penjelasan mengenai aspek teknis dan hukum terkait tata kelola SIK, tetapi juga memberikan contoh konkret dan solusi yang dapat diimplementasikan di lapangan. Respons mereka tidak hanya memenuhi kebutuhan informasi para pemirsa, tetapi juga membawa pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam transformasi digital di sektor kesehatan.

Sesi ini ditutup oleh moderator, dr. Lutfan Lazuardi, dengan menyampaikan simpulan dari topik pembahasan yang telah dibahas bersama, yakni “Kunci dari Transformasi Digital adalah kolaborasi antara sektor publik dan swasta, serta penggunaan teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan”. Dengan diskusi yang mendalam ini, diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih jelas mengenai peran krusial Dinas Kesehatan dalam Transformasi Digital.

Acara ditutup dengan proses pendokumentasian untuk memastikan informasi terdokumentasi dengan baik dan dapat diakses di masa depan. Selain itu, MC memberikan salam penutup untuk mengakhiri acara dengan penuh semangat.

Berita ini disampaikan oleh reporter: Niko Tesni Saputro

  1. Link presensi, materi, playlist youtube dan kuis dapat diakses pada link.kemkes.go.id/BelajarDMI
  2. Kuis dibuka sampai seluruh sesi yang dapat Anda akses melalui link.kemkes.go.id/BelajarDMI
  3. Reportase dapat anda akses melalui youtube “forkomtiknas” atau melalui website forkomtiknas http://forkomtiknas.id/category/artikel/

Rekaman:

Narasumber 1. drg. Rudi Kurniawan, M.Kes (Pusdatin Kemenkes RI): Regulasi tentang SIK dan Pentingnya Menyusun Renstra Dinas Kesehatan dalam Transformasi Digital

Narasumber 2. dr. Verry Adrian, M.Epid (Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta): Tata Kelola SIK dan Peran Dinas Kesehatan dalam Percepatan Transformasi Digital

Categories: Artikel

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *