Executive Summary

HOT Talks! #10

Narasumber:

Dr. Kurnianingsih, ST, MT

  • Head of Centre for Research and Community Services, Politeknik Negeri Semarang
  • Chair of Information Management, IEEE Region 10 (Asia-Pacific Region)

Dessi Puji Lestari, ST., M.Eng., Ph.D

  • Pusat Artificial Intelligence ITB (PUI-PT AI VLB)
  • Head of Informatics Study Program ITB
  • Chief of Speech Scientist of Prosa.ai

Artificial intelligence (AI) masih memiliki banyak tantangan terutama kaitannya dalam pelayanan medis. Sedangkan untuk kesehatan masyarakat seperti antisipasi pandemi dan penanganan wabah sudah banyak dilakukan inisiasi layanan memanfaatkan AI. Data dan teknik kecerdasan buatan sudah semakin berkembang seiring dengan peningkatan teknologi dan smart life dengan tujuan ke arah wellbeing. Big data erat kaitannya dengan volume atau jumlah data yang banyak, velocity atau kecepatan data, variety atau berbagai format, veracity atau inkonsistensi dan ketidakpastian data, serta value apakah data itu bernilai. Selanjutnya data juga berkembang terkait viscosity, variability, volatility, viability dan validity.

AWAS WABAH (Automated Warning and Alert System with Advanced Big Data Analytics for Health) merupakan salah satu upaya pemanfaatan big data kaitannya dengan climate changes dan penyakit. Data yang dikumpulkan terkait dengan cuaca dan iklim dari European Centre for Medium Range Weather Forecasts (ECMWF) tahun 1979-2019 serta jumlah kasus penyakit (re-emerging infectious disease). Dari sisi climate, berbagai model yang diuji menunjukkan sinergi teknik kecerdasan buatan untuk memprediksi relative humidity. Dari sisi penyakit juga dikembangkan berbagai model untuk memberikan alert system kejadian wabah. 

Beberapa pemanfaatan AI lainnya juga dikembangkan Pusat AI ITB salah satunya analisis sentimen HOAX terkait Covid-19 yang diambil dari sosial media sebagai bagian dari masukan kebijakan. Chatbot dikembangkan untuk membantu anamnesis tenaga kesehatan. Selain itu juga dikembangkan AI untuk deteksi Covid-19 dari CT-scan dan X Ray. Terkait dengan bahasa dan suara (natural language processing), dikembangkan catatan rapat secara otomatis dengan teknologi automatic speech recognition dalam bahasa Indonesia.

Penerimaan AI oleh stakeholder pemerintah memang masih bertahap. Namun ketertarikan mahasiswa untuk mengembangkan AI sudah cukup tinggi seiring pesatnya perkembangan penelitian. Tantangan pemanfaatan AI yaitu tekniknya sangat banyak dan prosesnya panjang sehingga masih perlu diteliti lagi untuk penggunaan masing-masing teknik tersebut. Untuk ranah klinis, AI tidak bisa menjadi 100% kesimpulan akhir untuk menentukan diagnosis melainkan sebagai alat bantu tenaga kesehatan. Untuk mengumpulkan data kesehatan juga masih membutuhkan waktu sehingga menjadi tantangan tersendiri disamping datanya yang masih belum terintegrasi. 

Langkah awal kolaborasi dengan pemerintah untuk mengintegrasikan program kesehatan yang ada dengan AI diantaranya bermula dari penguatan kebijakan. Kemudian perlu membangun pusat data di level Puskesmas untuk mengintegrasikan berbagai sumber data. Sebelum transformasi AI, transformasi digital harus dapat diimplementasikan dengan baik terutama keseragaman data dan sistem.

Categories: Artikel

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *