Executive Summary HOT Talks! #8

Narasumber: dr.Agus Ujianto, MSI.Med.SpB

Sistem yang awal dikenalkan dulu yaitu Wasantara.net.id, dimana sistem tersebut memudahkan pengguna dalam mengakses informasi dunia, pengenalan project masa depan berupa facebook, dll. Perkembangan teknologi medis di negara maju pada tahun 1997 sudah pada tahap pengembangan alat transfer gerak manusia yang dilengkapi dengan infrared dan dihubungkan dengan robot. Pada tahun 1999 pergerakan teknologi semakin maju, namun teknologi di Indonesia masih belum dapat mengadopsi pengembangan sistem dari negara maju. Pada tahun 2004, penggunaan sistem di indonesia terutama di rumah sakit telah mulia menerapkan platform wordpress, dimana tenaga kesehatan sudah mulai mengenalkan kesehatan melalui sosial media. Pengembangan lebih lanjut di tingkat rumah sakit dilakukan dengan basic website menggunakan frontpage. Saat itu juga, proses digitalisasi juga mulai digunakan, misalnya SIM RS. Saat itu SIMRS menjadi sistem yang wajib dipahami dan dikuasai oleh tenaga medis. Pada SIMRS, Perawat diwajibkan untuk melakukan penginputan data laboratorium untuk kemudian ditransferkan pada beberapa bangsal termasuk UGD. Pada awal penerapan SIMRS, tenaga kesehatan belum dapat memahami proses pengentrian data bahkan kode login atau password masih belum dipahami kegunaannya. Namun dengan adanya upaya standarisasi data melalui sistem informasi oleh rumah sakit, tenaga kesehatan lama-kelamaan menjadi terbiasa dalam mengoperasikan sistem pada setiap layanan meskipun kekurangan masih sering ditemui. 

Memiliki jabatan sebagai direktur rumah sakit, mempermudah upaya dalam membangun ekosistem sistem informasi dalam lingkungan rumah sakit. membangun ekosistem dianggap lebih memudahkan dari pada memberikan contoh pemanfaatan sistem informasi. Di Indonesia, telah banyak rumah sakit yang menjadi rujukan dan membutuhkan data kesehatan yang dibagikan melalui sistem informasi. kondisi saat ini, melalui open data kesehatan yang tercatat dalam sistem informasi banyak dimanfaatkan sebagai dasar dalam penelitian, maupun pengembangan rumah sakit. Predikti merupakan wujud upaya penerapan digtalisasi di tingkat kedokteran. Proses mempertahankan minat terhadap teknologi terutama pada kalangan dokter muda sampai di dunia kerja salah satu faktor pendorong yaitu adanya keinginan dokter muda untuk mencari ilmu, dan teknologi adalah suatu ilmu yang akan terus berkembang dimasa depan. Kebiasaan dalam menerapkan digitalisasi oleh para tenaga medis menjadi kunci teknologi dapat sustainable. Saat ini, dengan adanya target digitalisasi 5.0, masih banyak proses yang harus dilewati, dimana sebagai penikmat 4.0 saat ini seharusnya juga melakukan upaya untuk mendorong perkembangan menuju 5.0. 

Fase pendidikan merupakan awal yang penting untuk membangun kebiasaan. Dengan adanya sistem pelaporan BPJS melalui sistem informasi, memaksa dokter atau tenaga medis memberikan masukan atau hasil diagnosis pada big data. Hal ini membuat tenaga medis menjadi terbiasa mengisi diagnosis dan secara tidak langsung mempelajari sistem dan memahami sistem tersebut. Namun, disisi lain tenaga medis terutama dokter tidak lagi mengecek data manual, karena sudah terbiasa untuk menginput. Sebagai bentuk manajemen, terutama dalam menjamin penginputan data BPJS yang diminta secara realtime, terdapat bidang IT khusus yang bertugas dimana dasar-dasar penulisan, analisis, desain masih tetap diterapkan dalam bentuk SOP, menyusun prosedur yang digunakan petugas dalam menjalankan sistem, dan pembentukan tim yang bertugas untuk penginputan data khusus. 

Di Indonesia penerapan digitalisasi belum diterapkan sepenuhnya di setiap Rumah sakit. Masih banyak Rumah sakit yang berjuang dalam penerapan sistem. Kelemahan sistem juga menjadi faktor terhambatnya penerapan sistem dalam pelayanan kesehatan, misalnya gambaran di lab tidak sesuai dengan data aslinya. Namun penerapan sistem informasi dalam dunia medis sejauh ini tidak terdapat isu pertentangan, atau medical legal.

Keywords: Data Rumah Sakit, Penerapan Digitalisasi

Categories: Artikel

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *